Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, meminta jajaran Direktorat Jendral Perhubungan Laut untuk lebih mensosialisasikan serta mengevaluasi jadwal tanggal keberangkatan dan tempat tujuan diadakannya mudik gratis pengendara sepeda motor dengan kapal laut.
Pasalnya meski mengalami sedikit peningkatan jumlah pemudik yang memanfaatkan program 'Mudik Gratis Naik Kapal Laut 2015' dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih banyak kapasitas penumpang yang tersisa pada destinasi Tanjung Priok (Jakarta) menuju Tanjung Perak (Surabaya).
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, Sabtu (11/7) saat memantau langsung persiapan hari pertama program mudik gratis di Terminal Penumpang Nusantara Pura II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dihari pertama tersebut tercatat ada dua kapal yang mengangkut pemudik secara cuma-cuma ke kampung halamannya, yakni KM Dobonsolo jurusan ke Semarang dan KRI 591 Surabaya dengan tujuan ke Surabaya.
"Animo masyarakat terkonsentrasi di wilayah Jawa Tengah terlihat dengan tingkat okupansi kapasitas penumpang penuh, sedangkan untuk tujuan Surabaya masih minim jumlah pemudiknya," ujar Jonan, Sabtu (11/7) sore saat meninjau langsung ke ruangan tidur kelas ekonomi KM Dobonsolo.
Dari total 2.500 penumpang yang mampu ditampung KM Dobonsolo, hampir seluruh tempat tidurnya terisi penuh dengan kapasitas 1.500 sepeda motor. Sedangkan untuk KRI 591 Surabaya, dari total kapasitas 1.500 penumpang, hanya 619 pemudik yang menumpang dengan total 196 sepeda motor dari kapasitas 1.000 sepeda motor.
"Nanti kita pelajari mengapa tujuan Surabaya ini masih minim penumpangnya, apakah harus diberangkatkan lebih dekat dengan hari Idul Fitri ataupun persoalan lainnya," tambah Jonan.
Total dari 6 kapal laut yang melayani mudik gratis pada tahun 2015 ini, ada 23.500 kapasitas penumpang dengan jumlah sepeda motor yang ditampung sebanyak 12.500 sepeda motor.
"Apabila animo masyarakat untuk mengikuti mudik gratis ini sangat tinggi, maka anggaran kita ajukan naik 3x lipat pada tahun 2016 mendatang dan itu kita harus melakukan studi lebih lanjut bagaimana supaya animo masyarakat lebih besar untuk mudik gratis dengan kapal laut," jelas Jonan.
Program mudik gratis yang diadakan oleh Kementrian Perhubungan RI tersebut dimaksudkan untuk mengurangi potensi dan angka kecelakaan lalu lintas bagi pemudik yang pulang ke kampung halamannya menggunakan sepeda motor.
Dalam kesempatan yang sama, Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo yang ikut mendampingi Jonan juga berjanji akan memaksimalkan persoalan 'dwelling time' yang baru-baru ini diminta oleh Presiden RI, Joko Widodo untuk dipersingkat waktunya sehingga bisa meningkatkan aktifitas ekonomi Indonesia.
"Saat ini untuk mengurus keluar masuk barang masih memerlukan waktu total hampir selama 15 hari, terdiri dari precustom 12,7 hari, custom 0,5 hari, dan post custom 1,5 hari, itu akan kita persingkat menjadi hanya 4,7 hari saja agar bisa bersaing dengan negara tetangga," kata Indroyono.
Menurut hasil pengamatan SP di lapangan, sejumlah pemudik di KM Dobonsolo ada yang sampai terpaksa menggelar tikar di lantai dek kapal karena keterbatasan tempat tidur yang sudah terisi penuh di kapal yang hanya menyediakan kelas ekonomi saja itu.
Sedangkan untuk KRI 591 Surabaya masih banyak tempat tidur yang tersisa meski luas ruangannya terbatas dan sejumlah pemudiknya adapula yang berasal dari kerabat dekat dan keluarga anggota TNI AL.
0 komentar:
Posting Komentar